Jumat, 26 April 2013

uji asap rokok

‘’UJI BAHAYA ASAP ROKOK PADA PARU-PARU’’
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hasil penelitian USPHS (United States Public Health Service) yang dimulai tahun 1955, dalam laporan yang dipublikasi tahun 1982, menyatakan bahwa “satu batang rokok akan memperpendek usia sekitar lima setengah menit terhadap para perokok”. Tingkat kematian orang yang merokok 10 s/d 19 batang per hari, 70% lebih tinggi dibanding dengan mereka yang bukan perokok. Menurut data dari Bank Dunia, konsumsi rokok di Indonesia meningkat sebesar 44,1% dalam kurun waktu tujuh tahun (1990-1997), dan menduduki peringkat ke empat setelah Cina, Amerika dan Jepang. Lebih dari 30 persen penduduk dewasa di Indonesia punya kebiasaan merokok. Belum lagi anak usia sekolah yang berpotensi menjadi perokok pemula (Subangun et al, 1993). Ancaman kanker paru dan kanker lainnya akibat asap rokok terhadap generasi muda makin mengkhawatirkan. Hal itu terbukti dari hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional pada 2001 dan 2004 yang dilakukan Biro Pusat Statistik, yang memperlihatkan terjadinya peningkatan jumlah perokok di bawah 19 tahun.
B. Tujuan
    1. Mengetahui bahaya asap rokok.
    2. Mengetahui pengaruh asap rokok terhadap paru-paru
c. rumusan masalah
1. bagaimana cara mengetahui bahaya asap rokok pada paru-paru /
2. bagaimkana proses atau tahap erjangkitnya sebuah penyakit pada asap rokok ?
BAB II
PEMBAHASAN

  1. I. Pengertian
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lain. Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung(walapun pada kenyataanya itu hanya tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi).
Rokok dibedakan menjadi beberapa jenis. Pembedaan ini didasarkan atas bahan pembungkus rokok, bahan baku atau isi rokok, proses pembuatan rokok, dan penggunaan filter pada rokok yaitu:

  • Rokok berdasarkan bahan pembungkus:
  1. Klobot: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun jagung.
  2. Kawung: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun aren.
  3. Sigaret: rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas
  4. Cerutu: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau.
  • Rokok berdasarkan bahan baku atau isi:
  1. Rokok Putih: rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
  2. Rokok Kretek: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau dan cengkeh yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
  3. Rokok Klembak: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau, cengkeh, dan kemenyan yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
  • Rokok berdasarkan proses pembuatannya:
  1. Sigaret Kretek Tangan (SKT): rokok yang proses pembuatannya dengan cara digiling atau dilinting dengan menggunakan tangan dan atau alat bantu sederhana.
  2. Sigaret Kretek Mesin (SKM): rokok yang proses pembuatannya menggunakan mesin. Sederhananya, material rokok dimasukkan ke dalam mesin pembuat rokok. Keluaran yang dihasilkan mesin pembuat rokok berupa rokok batangan. Saat ini mesin pembuat rokok telah mampu menghasilkan keluaran sekitar enam ribu sampai delapan ribu batang rokok per menit. Mesin pembuat rokok, biasanya, dihubungkan dengan mesin pembungkus rokok sehingga keluaran yang dihasilkan bukan lagi berupa rokok batangan namun telah dalam bentuk pak. Ada pula mesin pembungkus rokok yang mampu menghasilkan keluaran berupa rokok dalam pres, satu pres berisi 10 pak. Sayangnya, belum ditemukan mesin yang mampu menghasilkan SKT karena terdapat perbedaan diameter pangkal dengan diameter ujung SKT. Pada SKM, lingkar pangkal rokok dan lingkar ujung rokok sama besar.
  • Rokok berdasarkan penggunaan filter:
  1. Rokok Filter (RF): rokok yang pada bagian pangkalnya terdapat gabus.
  2. Rokok Non Filter (RNF): rokok yang pada bagian pangkalnya tidak terdapat gabus (Anonim, 2009).
Asap rokok yang merupakan hasil pembakaran tembakau, essence yang kemudian terhisap dan akan mengganggu kesehatan, karena asap rokok mengandung banyak zat- zat berbahaya, diantaranya :

  1. TAR
Tar dan asap rokok merangsang jalan napas, dan tar tersebut tertimbun disaluran tersebut yang akan menyebabkan:
- Batuk-batuk atau sesak napas.
- Tar yang menempel di jalan napas dapat menyebabkan kanker jalan napas, lidah atau bibir.
  1. Karbon Monoksida (CO)
Gas beracun yang dapat mengakibatkan berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen.

  1. Nikotin
    Nikotin merangsang bangkitnya adrenalin hormon dari anak ginjal yang menyebabkan:
- Jantung berdebar-debar
- Meningkatkan tekanan darah serta kadar kholesterol dalam darah, yang erat kaitannya dengan terjadinya serangan jantung.
Nikotin membuat pemakainya kecanduan (adiktif), dengan ciri-ciri yaitu adanya efek psikoaktif (kenikmatan rangsangan, mengurangi kecemasan, peningkatan kognitif), penggunaan kompulsif, kambuh setelah berhenti, adanya peningkatan dosis setiap pemakaian rokok per batang.
Perokok pasif dapat meningkatkan risiko penyakit kanker paru-paru dan jantung koroner. Lebih dari itu menghisap asap rokok orang lain dapat memperburuk kondisi pengidap penyakit :

  1. Angina
Nyeri dada akibat penyempitan pembuluh darah pada jantung.

  1. Asma bronkial, terlihat terutama pada anak-anak perokok.
  2. Kanker
Terlihat dari angka kejadian kanker yang lebih tinggi pada istri atau pasangan perokok yang bukan perokok, bila dibandingkan dengan isti atau pasangan bukan perokok (risiko relatif 1,5%).

  1. Alergi
    Iritasi akibat asap rokok.
Gejala-gejala lain akibat rokok:
Iritasi mata, sakit kepala, pusing, sakit tenggorokan, batuk dan sesak nafas. Wanita hamil yang merokok atau menjadi perokok pasif, meyalurkan zat-zat beracun dari asap rokok kepada janin yang dikandungnya melalui peredaran darah. Nikotin rokok menyebabkan denyut jantung janin bertambah cepat, karbon monoksida menyebabkan berkurangya oksigen yang diterima janin. Anak-anak yang orangtuanya merokok menghadapi kemungkinan lebih besar untuk menderita sakit dada, infeksi telinga, hidung dan tenggorokan, dan mereka punya kemungkinan dua kali lipat untuk dirawat di rumah sakit pada tahun pertama kehidupan mereka. Banyak orang tahu bahaya merokok, tapi tidak banyak yang peduli. Akibat bahaya rokok tidak terlihat secara langsung, tapi baru terlihat setelah beberapa kali pemakaian dalam jangka waktu yang lama.

Metodologi Penelitian
Alat dan Bahan           :
1. tabung U dan pipa kaca
2. selang plastic
3. kain kasa/kapas
4. sebatang rokok
5. korek api
6. alat bekam
7. pipet

Cara kerja                     :

1. susunlah alat-alat tersebut
2. nyalakan rokok yang ada pada salah satu ujung pipa dengan korek api
3. kemudian isaplah ujung pipa lainya dengan menggunakan alat bekap.
4. kemudian lihat perubahan warna pada kapas

 Kesimpulan
dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa,  rokok itu lebih banyak mudharatnya (dampak negatifnya) dari pada dampak positifnya. Apabila hal ini dibiakan terus berlangsung, maka akan mengakibatkan permasalahan yang serius pada kesehatan tubuh manusia. Dan seharusnya masyarakat sadar akan bahaya merokok bagi kesehatan tubuh mereka.Namun hal itu masih sulit dilakukan di Indonesia.
 
 Saran

Setelah membaca makalah ini, semoga masyarakat dapat tersadarkan akan bahaya rokok bagi kesehatan mereka dan segera meninggalkan kebiasaan merokoknya, supaya kesehatan mereka tetap terjaga dan nantinya menjadikan tubuh mereka sehat bugar dan terhindar dari penyakit yang mengancam jiwa mereka.


DAFTAR PUSTAKA
 Amalia,http://www.pdgionline.com/web/index.php?option=content&task=view&id=310&Itemid=1


Tidak ada komentar:

Posting Komentar